TUHAN aku tahu aku salah, apa kau takdirkan ia untuk tetap benci padaku??

setiap kali denting dering berharap pesan singkat itu mengatas namakan ia, bermimpi ia yang peduli akan semua keyakinanku. semua ini memang sulit untuk aku buktikan, apapun itu, AKU tetap salah dimatanya.

semua berawal dari dustaku padanyya, semua takkan seperti ini jika semua itu tak terjadi. ketika aku mulai menyadari kesalahanku, disaat ia telah lupa akan semua perasaannya dulu padaku, aku sadar itu. semua mimpiku terhempas dibawah kakinya. dan semua keyakinanku selalu digoyahkan akan sifat egonya seakan takut dustaku mulai kembali.

aku mendengar getar handphoneku, berharap pesan singkat darinya, ya itu hanya harapan, tak pernah aku merasakan ia yang memulai percakapan via handphone, apa aku yang harus memulai, apa aku yang harus memohon? apa aku yang harus menangis ditatapan matamu?

sebegitu salahnya aku? sebegitu sakitnya hatimu? bukankah kau wanita yang kuat? yang bisa menahan rasa dan raut wajah dihadapanku? buukankah kau selalu tersenyum dikala sakit dihadapanku? kenapa kau lakukan itu? apa rasa sayangmu sudah tak berlaku? apa masa aktif rasamu sudah tak bisa aku kembalika?
sebegitu sakitnya kau karnaku?

aku tahu aku yang salah, tak pernah bisa mendengar jeritan tangismu dikala dustaku mulai merasuk dihatimu, aku tahu semua itu. aku mengakui bahwa aku tak pernah sanggup mencegah tetesan air matamu agar tetap tertahan dikelopak matamu, ya aku tahu itu.
aku salah.

salahku takkan bisa dapat rasamu yang telah kau kubur dalam-dalam tentang bayangku dipikirmu. sebegitu sakitnya kau akan dusta ini?
aku yang salah, kau selalu mengikuti apa mauku, aku tahu itu, kau rela aku buat sakit, kau rela mengiyakan kata yang tak patut kau katakan karnaku, aku yang salah, iya aku tahu aku yang salah, maaf.

apa duniamu dan duniaku takkan bisa bersatu dalam satu titik keheningan dan keharmonisan? apa katahatimu sekarang? aku ingin tahu jawabmu?
kau tak pernah berusah menanyakan apa kabarku, apa yang sedang aku lakukan, apa yang aku makan, bahkan kau tak peduli semuanya sekarang, mungkin nomor ponselkupun tak kau tulis namaku. sebegitu salahkah aku?

usahaku menjadi wartawan setiamu tak pernah kau masukkan dalam polapikirmu, hanya jemarimu yang berbicara, tapi tidak akan hatimu.
harapanku akankah menjadi harapmu?

apa telah menjadi kerikil tajam dustaku ini? akankah ia menjadi abu?
TUHAN, aku tahu aku salah, aku mohon hukum aku akan semua penyesalan ini tuhan, tapi mohon, jangan kau buat aku menangis akan penantian sia-siaku ini, aku ikhlas akan semua perjuangganku ini.
maaf akan semua perbuatanku yang menyakitkan, mengecewakan bahkan menyiakanmu, ketika hatiku mulai menanggis, berharap sapaan hatiku padamu kau respon, semua juga bakal sia-sia? akankah kau berharap ikhlasku mulai membesar akan perjuangan ini?

aku mohon, dengarkan kata hatimu, jangan hiraukan rrasaku, jika itu semua demi kebahagiaanmu, aku rela. meski aku tak kuasaa dimana kala ku mencoba percaya akan komitmenkuu, semuanya tetap menjadi udara yang tak tauu arahnya, meskipun aku mencoba mengikuti arus gerakmu, tapi kau tetap mencoba kabur akan hadapan bayangku, maaf.


@muharambm 

2 Response to "TUHAN aku tahu aku salah, apa kau takdirkan ia untuk tetap benci padaku??"

  1. indonesia satu says:
    22 Januari 2014 pukul 08.46

    hmmm
    lakukan hal positive..
    coba untuk pahami diri sendiri, maafkan diri sendiri jika kamu telah salah memilih.
    perasaan itu ga bisa di paksa, kalo kamu memaksakan diri untuk melupakan semuanyapun ga akan terlupakan.
    hal pertama yg harus dilakukan saat kamu jatuh adalah, mengakui smuanya kesalahan kamu, dan cobalah maafkan diri sendiri..

    maaf jika salah.
    ini smua sesuai pengalaman pribadiku.

    mulai dari diri sendiri.
    lakukan yang terbaik
    berikan yang terbaik
    karna kita adalah yang terbaik..

  2. Unknown says:
    23 Januari 2014 pukul 07.56

    yap, makasih :)
    semoga sarannya menjadi pilihan yang terbaik :)