KUMPULAN CERITA REMAJA

hari ini suasana carut marutt karena seluruh tubuh terkulai lemas karena latihan buat pementasan, ya biasa ini profesi baruku yang harus aku tempus seumur hidup. inii sudah jam 01.00 tepatnya pagi tanggal 15/10/2013 .pagi itu aku mencoba memasang alarmku untuk bangun pagi-pagi buat menyambut hari suci, dimana kita kembali suci ya itu hari raya idul adha, (hari kurban).


subuh itu alarm bunyi dan dengan sengaja tak kuhiraukan akupun langsung kembali tidur, lama kelamaan aku baru sadar kalau hari ini lebaran haji, owhhh!!! shit, langsung turun kebawah melalui tangga dan mencoba membangunkan warka kos, dan ternyata tinggal aku dan teman baruku yang sama-sama satu provinsi denganku. ya ini pengalaman pertamaku lebaran diyogya tanpa keluarga satupun, kalau idul adha sih ini sudah tahun ke 2 aku sendiri tanpa keluarga.

aku langsung membangunkannya dan masuk kamar mandi bergegas untuk menyiapkan keberangkatan menuju masji untuk sholat ied, ya aku dengan pedenya langsung kemasjid dikampusku yang letaknya tak begitu jauh dari kosanku, tenyata, masjid yang kutuju tanpa satupun penghuni, waduh, akupun bingung, kok hari lebaran warga tak ada yang sholat, lama menunggu ternyata ada ibu-ibu dengan dandannan yang cukup cetar, dengan celana panjang berwarna hijau tua, jilbab hijau muda dan pakaian kebaya kuning tanpa payet. dan ia mengajakku ke gor untuk sholat ied besama. ya karena aku penghuni baru yogya, akupun mengikuti ajakkan sang ibu, ternyata ini masih pagi dan belum ada satupun orang yang dateng, aku bergegas mengambil wudhu dan menuju posisi saf yang terdepan, ya tepatnya no 3 dibelakang orang pentakbir.

takbir menggugah akan mengingat dosa-dosaku yang lalu. dan aku mulai terharu dengan adanya seorang lelaki tua yang cukup berumur, dengam memegang bahu seorang lelaki muda yang kelihatannyya ank kandungnya, dengan mengendong anak balita untuk sholat, dengan terbopoh-bopoh lelaki tua itu dibantu anaknya untuk duduk, karena kesulitan sang anakpun menangis, karena kejadian itu aku teringat akan ayah. aku takut ia seperti bapak tua itu. tapi ini lah hidup,
setelah kesedihan itu berlangsung entah darimana mulainya, dengan suara takbir yang awalnya seirama seperti biasa, ternyata mix nya diambil alih sama seorang warga yang kebetulan sholat bagian saf terdepan. waduh nada yang indah dan hening menghanyutkan perasaan berubah menjadi ajang pertunju8kan suara yang merdu ala jawa, ini takbiran tapi terkesan nyinden, aduh tuhan ampunilah dosaku saat itu, ternyata bukan aku saja yang menganggap seperti itu, tetanggan sebelahku juga menanggapi hal yang sama. dan aku baru sadah bahwa nada takbiran wilayahku jauh berbeda dengan tempat aku sholat tadi :) sungguh sedikit aneh dan asing :)