Terimakasih Bungaku

dunia sudah berjalan, entah menuju jalan yang baik atau sebaliknya. hanya mimpi, dan harapan kita yang menjadi faktor pengerak hidup kita. aku dan rasa yang entah tak tahu ini rasa apa hanya bisa diam dan mengikuti gerak akalku yang selalu salah dan selalu disalahkan. aku bingung akan kata katamu yang seakan takut aku sakit tetapi kau seolah tersenyum akan sakit yang aku rasakan. kamu adalah gulaku dikala merasakan pahitnya kopi. kamu biusku dikala aku mengalami operasi, kamu tongkatku ketika kakiku tak bisa berjalan, kamu rangkulanku dikala aku tak ada yang memopong kesakitanku. tapi kenapa kau menjadi kebalikan semua harapanku?



kamu seolah cahaya yang datang memberi perubahan rasa disetiap kgalauku. kamu adalah segalanya. segala yang bisa membuatku bahagia, senyum, senang bahkan aku bisa lupa akan kehidupanku yang kalut karna hadirmu. kamu ya memang kamu. kamu dan mimpimu yang telah menghancurkan harapan dan citaku.
aku hanya terdiam tak tahu harus berbuat apa. apapun yang aku lakukan takkan pernah kau tatap dan takkan pernah terjaring diselaput mataku. aku hanya sejaring mimpi yang tek perlu kau ulas.

aku seakan memiliki mimpi, tetapi mimpiku itu adalah kamu. yang bagaikan alunan musik yang terkurung dalam senja seorang wanita. musiki yaitu kamu, iramaku adalah kamu, kamu segalanya dan kamu akan tetap menjadi instrumen keseharianku. aku hanya bisa berharap alunan itu datang dalam kehidupanku yang dapat mengembalikan mimpiku yang pernah usai karnamu. aku manusia yang terkurung dalam ambisiku kepadamu. apa aku sakah? apa yang harus aku salahkan pada diriku? aku hanya duduk termenung dengan tangan yang berpangku pada dagu. wajah letihku sudah tak tahan menahan pilu ini.

dunia seakan mencoba bersahabat, tapi entah mengapa hati ini menolak. seakan aku tak butuh dunia aku hanya butuh kamu sebagai duniaku. seuntai kalimat kegalauan ini aku ungkapkan sebagai tanda cintaku padamu. inilah caraku mengungkapkan rasa cintaku, aku bingung harus bagaimana lagi mengungkapkannya karena hanya dengan tulisan engkau akan mengerti, tapi aku salah, sebesar lisanku berkata, kau seakan tak mendengarnya, seuntai tulisanku bicara kau tak akan pernah bisa percaya, apa dengan batu nisanku kau akan puas mengetahui rasaku?

hanya kamu dan rasamu yang akan menjawab semua. terimakasih atas usahamu yang mengubahku menjadi kuat dalam duniaku. duniamu bukan lagi duniaku. aku akan terus berjalan menghadapi semua masalah dan cita-citaku, sekali lagi terimakasih, kau akan menjadi bunga yang melengkapi kuburku. yang menangis pilu karna tak pernah merasakan keindahan dekatku karena setumpuk tanah merah sebagai penghalang. terimakasi bungaku :)

1 Response to "Terimakasih Bungaku"